Posted by: webtxya | September 25, 2011

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Kata Pengantar

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas TIK yang diberikan guru TIK kami ini dengan baik dan lancar.

Semoga tugas yang kami buat ini tidak hanya menjadi sekedar tugas namun juga dapat bermanfaat bagi para reader atau teman-teman dalam pembelajaran TIK.

Cilacap, 23 September 2011

KELOMPOK III

Latar Belakang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), adalah suatu aspek yang harus pertama kali menjadi perhatian setiap melakukan kegiatan apapun, termasuk ketika berkerja dengan komputer. Penelitian telah mengungkapkan bahwa bekerja dengan komputer dapat mnyebabkan gangguan kesehatan bahkan keselamatan. Oleh karena itu, K3 merupakan aspek yang harus menjadi perhatian apabila bekerja dengan komputer.

Penggunaan komputer saat ini semakin luas, tidak hanya digunakan dikantor-kantor, lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan sekolah-sekolah, tetapi juga telah digunakan dirumah-rumah tangga untuk membantu aktivitas sehari-hari. Meskipun demikian, aspek K3 belum menjadi perhatian dari para pengguna komputer.

Walaupun banyak manfaat yang diperoleh dari pengunaan komputer, namun belum banyak yang menyadari dampak atau masalah yang ditimbulkan dari penggunaan komputer. Masalah yang dimaksud disini adalah penyakit-penyakit yang lama secara terus menerus.

Daftar Isi

  1. Judul
  2. Kata pengantar
  3. Latar Belakang
  4. Daftar Isi
  5. Isi
  1. Menggunakan komputer dengan posisi yang benar
  2. Penyakit/dampak yang terjadi akibat penggunaan komputer
  3. Posisi duduk yang benar dalam penggunaan komputer
  4. Jarak monitor, posisi keyboard, dan mouse dalam penggunaan komputer
  1. Daftar Pustaka
  1. Menggunakan komputer dengan posisi yang benar

Keselamatan dan kenyamanan pengguna komputer berhubungan erat dengan istilah ergonomis. Istilah ergonomis pertama kali digunakan oleh sekelompok ilmuwan Inggris di tahun 1951, yang berasal dari kata Yunani, yaitu ergos= kerja, nomos= norma. Ergonomi adalah pendekatan multidisiplin ilmu pengetahuan guna menserasikan alat dan sistim kerja (meliputi organisasi dan lingkungan kerja) terhadap kemampuan, kebolehan dan keterbatasan manusia sebagai pekerja. Sehingga tercapai kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, selamat dan manusiawi untuk menghasilkan produktivitas yang optimal.

Hal-hal yang mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan dapat dibagi menjadi 4 bagian besar sebagai berikut.

  1. Meja dan kursi

Kelelahan kerja akan cepat timbul bila meja dan kursi tidak memenuhi persyaratan kerja yang baik (tidak ergonomis). Meja komputer yang baik adalah meja yang dilengkapi dengan alat sandaran kaki (foot rest) dan bawah meja memberikan ruang gerak bebas bagi kaki. Tinggi meja komputer yang baik adalah sekitar 55 – 75 cm (disesuaikan dengan ukuran kursinya dan juga disesuaikan dengan tinggi operatornya).

Kursi yang baik adalah kursi yang dapat mengikuti lekuk punggung dan sandarannya (back rest) serta tingginya dapat diatur. Tinggi kursi adalah sedemikian rupa, sehingga kaki operator tidak menggantung pada saat duduk. Kaki yang menggantung akan cepat menimbulkan kelelahan. Selain itu, kursi operator komputer yang baik adalah kursi yang dilengkapi dengan 5 kaki dan diberi roda, sehingga tidak mudah jatuh dan mudah digerakkan ke segala arah. Hal ini penting agar operator dapat leluasa menggeliat / meregangkan tubuh dalam rangka mengurangi kelelahan.

Kelelahan akan sangat berkurang bila meja dan kursi dapat diatur sedemikian rupa sehingga pada saat bekerja sudut antara tangan dan lengan membentuk sudut tumpul (lebih dari 90 derajat) sedangkan kaki dapat bersandar pada sandaran kaki serta kaki dapat leluasa bergerak di bawah meja.

Yakinkan bahwa kursi yang dipakai memiliki bagian punggung yang bisa disesuaikan dan tempat lengan beristirahat. Bagian belakang sandaran kursi harus keras, tetapi berbantal empuk.

Di bawah ini, gambar yang menunjukkan desain kursi dan meja komputer yang ergonomis.

Gambar : 19 Ukuran Meja dan Kursi Komputer Ideal

  1. Peralatan komputer

Aspek ini berhubungan dengan masalah ergonomi (kenyamanan manusia), terutama di bidang desain, posisi, dan sikap tubuh yang tepat untuk masing-masing peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, central processing unit ( CPU) dan printer).

  1. Lingkungan sekitar

Kondisi lingkungan saat kamu menggunakan komputer ikut menciptakan kenyamanan dan menjaga kesehatan saat bekerja. Kondisi lingkungan yang dimaksud sebagai berikut.

      1. Pencahayaan

Pencahayaan ruangan kerja juga berpengaruh pada beban mata. Pantulan cahaya (silau) pada layar monitor yang berasal dari sumber lain seperti jendela, lampu penerangan dan lain sebagainya, akan menambah beban mata. Pilih warna cahaya lampu yang netral serta cat dan peralatan yang memiliki refleksi dalam cakupan yang rendah. Hindari warna gelap untuk langit-langit ruangan.

      1. Temperatur dan ventilasi

Temperatur yang nyaman bagi pengguna adalah yang disesuaikan dengan efek temperatur terhadap komputer. Peralatan komputer terutama chip sangat sensitif terhadap dunia luar termasuk temperatur tinggi. Komponen yang terkena temperatur tinggi akan cepat rusak. Misalnya terputusnya rangkaian dalam chip, berakibat pada terjadi kesalahan ringan yang biasa dikenal sebagai efek penghapusan karena temperatur (thermala wipeot).

Ventilasi diperlukan sehingga selalu terjadi pertukaran udara yang bersih. Pastikan ruangan yang digunakan memiliki ventilasi udara bersih yang cukup dan memiliki pemanas/pendingin yang sesuai, sehingga menimbulkan kenyamanan saat bekerja. Perlu diperhatikan pula letak Air Conditioning (AC) yang ada. Tata letak AC dalam ruang kantor umumnya sudah menetap, karena itu pengaturan meja harus diperhatikan.

      1. Kebisingan

Kebisingan dapat ditimbulkan oleh letak ruang kerja yang dekat dengan keramaian ataupun suara dari peralatan kantor yang digunakan. Batas kebisingan yang diizinkan untuk bekerja selama kurang dari 8 jam per hari adalah 80 decibel (dB). Sedangkan ruang kerja yang ideal adalah dengan kebisingan sekitar 40 – 50 dB. Selain printer dan CPU, mesin pendingin (AC) juga dapat menjadi sumber kebisingan. Kebisingan dapat menimbulkan stres dan menyebabkan tekanan pada otot sehingga meningkatkan resiko terkena cedera. Untuk itu, pilih tempat kerja yang tenang ataupun suara yang timbul akibat sumber kebisingan lainnya.

  1. Aspek Pengguna

Aspek pengguna dapat berupa kebiasaan ataupun perilaku pengguna yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatannya.

      1. Bekerja terus menerus

Duduk secara serius dan dalam jangka waktu lama di depan komputer akan beresiko pada kesehatan punggung, bahu, dan leher.

Karena itu, sangat disarankan untuk mengambil istirahat secara singkat selama bekerja dengan menggunakan komputer, dengan berdiri sambil membaca sebelum kembali duduk di depan komputer. Hal ini akan membantu sirkulasi darah dan membebaskan tekanan pada punggung bagian bawah. Sering-seringlah istirahat meskipun sebentar!

Lakukan sedikit bergerak di kursi. Hal ini akan membantu membebaskan tekanan pada tubuh bagian atas. Misalnya, bila telah berada di depan layar selama satu jam, lakukan latihan leher dengan menengok ke kiri dan ke kanan atau memutar kepala!

      1. Sikap tubuh yang salah

Kadangkala orang terbiasa duduk dengan punggung tidak tegak. Hal ini dapat menyebabkan cedera punggung. Saat bekerja dengan komputer, tulang belakang harus lurus tegak dan tangan lebih rendah atau sama dibandingkan siku.

2.Penyakit/dampak yang terjadi akibat penggunaan komputer

Resiko Penyakit Bagi Pengguna Komputer

Penggunaan komputer diseluruh dunia mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Dengan adanya komputer, pekerjaan dapat diselesaikan dengan mudah dan cepat. Namun penggunaan komputer juga memberikan efek merugikan terhadap kesehatan pemakainya.

Komputer sebagai alat bantu ini ternyata dapat menimbulkan penyakit akibat kerja seperti halnya pemakaian mesin pada kegiatan industri. Penyakit yang dapat diakibatkan oleh penggunaan komputer ini antara lain stress, gangguan pada mata dan penglihatan serta gangguan muskuloskeletal.

Gangguan-gangguan di atas timbul karena penggunaan yang salah, seperti misalnya letak layar yang terlalu tinggi, jarak mata dengan komputer yang terlalu dekat, tidak ergs nomisnya meja keyboard dengan tubuh operator, pencahayaan yang salah, dan lain sebagainya. Gangguan-gangguan yang timbul dapat diatasi dengan memperbaiki kekeliruan di atas.

Dengan teknik penggunaan yang benar maka penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh komputer dapat dihindari.

Stress

Penggunaan komputer dapat menimbulkan stress, seperti yang ditemukan NIOSH (The National Institute of Occupational Safety and Health ). NIOSH menemukan bahwa operator komputer memiliki tingkat stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan lain. Tipe stres yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan komputer tidak memiliki perbedaan dengan tipe stres yang ada didalam kehidupan.

Gangguan Penglihatan

Gangguan kesehatan lain yang paling banyak dilaporkan akibat pengguna komputer adalah gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan dapat menimbulkan kelainan fisik. Hal ini terjadi karena saat penglihatan menjadi kabur, maka pengguna komputer akan mengubah posisi tubuh maju kedepan mendekatkan diri agar dapat melihat objek ‘yang ada di monitor lebih jelas. Gangguan penglihatan yang disebabkan karena penggunaan komputer, oleh The American Optometric Association dinamakan Computer Vision Syndrome (CVS).

Gejala CVS tersebut antara lain :

1. Myopia sementara,

Yaitu ketidakmampuan melihat dengan jelas objek yang jauh untuk beberapa saat sampai beberapa jam setelah menggunakan komputer.

2. Mata lelah

Keadaan mata yang lelah ini dapat disebabkan oleh bahaya dari monitor, koreksi penglihatan yang berkurang, membaca dokumen dengan ukuran huruf yang kecil, keadaan kontras yang tidak seimbang antara teks dan Tatar belakang, kejapan pada monitor yang nyata dan mata yang kering.

3. Penglihatan kabur

Penglihatan yang kabur dapat disebabkan oleh perubahan fisilogis ( akibat proses penuaan atau penyakit ). Hal ini juga dapat diakibatkan karena melihat benda tents menerus dengan jarak 12 inchi dan membaca dengan cahaya yang kurang.

4. Mata kering, iritasi dan mata berair.

Keadaan ini terjadi jika kekurangan cairan untuk menjaga kelembaban mata terjaga dengan keadaan refleks kedipan mata. Jumlah kedipan mata bervariasi sesuai dengan aktivitas yang sedang dilakukan dan akan berkurang saat sedang berkonsentrasi. Mata menjadi merah dan berair, disebabkan karena saat menggunakan komputer akan mengurangi jumlah kedipan.

5. Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya.

6. Sakit kepala, sakit punggung, sakit leher dan spasme otot.

Hal- hal yang dapat menyebabkan munculnya CVS adalah :

1. Posisi tubuh yang buruk saat berhadapan dengan komputer.

2. Penerangan yang menghasilkan silau atau bayangan, gambar yang kabur atau

gambar yang terlalu gelap atau terlalu terang.

3. Jumlah kedipan tidak cukup untuk membasahi permukaan bola mata.

4. Penggunaan lensa koreksi yang tidak sesuai dengan posisi dan jarak pengguna

dari monitor.

5. Kelainan minor pada penglihatan yang diperberat oleh penggunaan komputer.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh The Journal of Epidemiology and Community Health mengambil sample basil pemeriksaan mata 10.000 pekerja. Pekerjaan ini dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan waktu yang dihabiskan didepan komputer pada saat bekerja maupun pada saat berada di rumah. Hal lain yang juga dipertimbangkan adalah lamanya pemakaian komputer dalam tahun. Hasilnya adalah pengguna berat komputer memiliki kelainan penglihatan, termasuk didalamnya miopi dan glaucoma, sehingga dapat diketahui penggunaan komputer yang berat memiliki hubungan langsung dengan timbulnya miopi dan glaucoma.

Dr. Masayuki Tatemichi, dari Fakultas Kedokteran Universitas Toho, melakukan penelitian terhadap pekerja ditempat yang berbeda di jepang yang memiliki pekerja lebih dari 5000 orang. Ia membagi pekerja tersebut beberapa kelompok berdasarkan berapa banyak menggunakan komputer, dibagi menjadi pengguna ringan, sedang, dan berat. Hasilnya adalah ditemukan 522 pekerja menderita glaucoma.

Nick Astbury mengatakan bahwa penduduk Jepang memiliki prevalensi yang tinggi menderita myopia, sebagai salah satu resiko terjadinya glaucoma. Karena pengguna komputer tidak hanya di Jepang, seperti yang dikatakan David Wright (International Glaukoma Association), bahwa penelitian juga hams dilakukan di etnik lain agar teruji validitasnya.

RSI

Selain dua hal tersebut di atas, gangguan kesehatan  yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan komputer dalam jangka panjang adalah kelelahan otot dan tendon, dan Repetitive Strain Injury (RSI).

Gangguan Muskuloskeletal yang ditimbulkan akibat penggunaan komputer mulai dari kelemahan otot dan tendon atau nyeri leher dan punggung sampai dengan trauma yang kumulatif. Trauma kumulatif ini berhubungan dengan terdapatnya gerakan yang berulang secara terus menerus untuk waktu yang lama yang disebut sebagai Repetitive Strain Injury (RSI). Penyebab gangguan musculoskeletal ini antara lain postur tubuh yang tidak sesuai terjadi terus menerus saat menggunakan komputer, penyokongan punggung yang tidak sesuai, duduk dengan posisi yang sama dengan jangka waktu yang lama dan desain ergonomik yang buruk.

Repetitive Strain Injury (RSI) terjadi karena gerakan fisik yang berulang-ulang menyebabkan kerusakan pada tendon, saraf, otot dan jaringan lainnya. Peningkatan penggunaan komputer dengan kecepatan yang tinggi dalam mengetik menyebabkan cedera pada tangan, lengan, dan bahu.

Yang termasuk dalam RSI antara lain sakit leher, nyeri punggung, Carpal Tunnel Syndrome,  DeQuervains Tenosynovitis, Thorscic Outlet Syndrome, Shoulder Impingement Syndrome, dan tennis Elbow.

Gangguan Muskuloskeletal dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan ergonomik ditempat kerja. Yaitu dengan mengatur letak peralatan komputer sehingga menimbulkan rasa nyaman bagi tubuh anda.

3.Posisi duduk yang benar dalam penggunaan komputer

POSISI DUDUK YANG BAIK

Banyak orang sering mengabaikan apa yang dinamakan cara duduk yang benar.Padahal hal ini sangatlah penting sebagai dasar pola posisi ergonomis yang mana banyak aktivitas kerja dalam posisi duduk. Misalnya mengetik di depan komputer. Meski bukan tipe pemanja yang mudah mengeluh, sekali-sekali Anda tentu pernah merasakan tak enak badan. Sakit punggung, mata pedih dan terus menerus mengeluarkan air mata. Merasakan seluruh otot dan urat badan kaku dan mengencang, sakit atau merasa tidak nyaman. Tangan, pergelangan tangan, jari, lengan dan siku terasa sakit seperti terbakar. Adakalanya tangan perih, dingin, ataupun kebas (kesemutan), dan kehilangan kekuatan dan koordinasi. Ketika terjaga tengah malam, badan satu sakit semua disertai pegal-pegal. Ingin rasanya segera memijat tangan, pergelangan, dan lengan. Kalau muncul gejala sakit seperti itu, jangan anggap remeh. Coba dengarkan keluhan punggung Anda, juga keluhan bagian tubuh lainnya. Siapa tahu punggung Anda memang sedang mengalami masalah? Atau, barangkali anda terserang Repetitive Strain Injury (RSI). Kegiatan yang selalu melibatkan keyboard dan mouse ini dapat menimbulkan cedera urat tangan, lengan dan bahu. Bisa dibayangkan, berapa ribu kali jari-jari tangan mengulang gerakan memukul tuts keyboard ketika sedang mengetik, misalnya. Apalagi tangan sambil mencengkeram dan menggeser-geser mouse. Lambat laun, tanpa disadari bisa terjadi akumulasi kerusakan pada badan secara keseluruhan. Sesungguhnya semua risiko yang dialami para pekerja kantoran bukan semata-mata faktor kecerobohan – misal kurang memperhatikan posisi duduk yang benar. Namun bisa jadi disebabkan sarana kerja (meja kursi, komputer, lampu penerang ruangan) kurang mendukung kenyamanan dan kesehatan. Sebutlah, sakit pinggang jangan-jangan karena tempat duduknya tidak memberi kenyamanan tulang belakang. Atau, penataan perangkat komputer yang kurang tepat. Apalagi seharian (setidaknya delapan jam sehari – itu kalau tidak lembur) hanya duduk, sementara indera penglihatan terus melototi layar komputer dan jari-jari tangan sibuk memencet tuts keyboard. Karenanya sarana penunjang kerja perlu mendapat perhatian, tidak saja dari segi keselamatan, tapi juga kenyamanan dan kesehatan. Perlu dicatat, saat mengetik ambil posisi duduk tegak, tidak bersikap loyo atau lesu. Untuk urusan ini, sekarang sudah banyak dipasarkan model kursi ergonomis yang gampang disetel sandarannya sehingga menawarkan kenyamanan. Sikap duduk yang benar dan model kursi yang tepat membantu mengatasi masalah ini. Soalnya keluhan pada punggung umumnya berkaitan dengan otot tulang belakang. Yang artinya ada faktor ergonomi berperan dalam sindrom itu. Duduk bisa mengurangi rasa penat, memang benar. Tetapi kalau dilakukan dalam jangka waktu lama dan posisi statis, justru bisa menimbulkan gangguan pada leher, bahu, punggung, dan lengan. Alias RSI itu tadi. Kenapa bisa begitu? Karena pada sikap kerja statis terjadi kontraksi otot yang kuat dan lama tanpa cukup kesempatan pemulihan, dan aliran darah ke otot terhambat. Akibatnya, timbul rasa lelah dan nyeri pada otot tubuh. Yang paling sering dialami adalah rasa sakit, pegal pada bagian belakang tubuh hingga leher, yang disebut juga varicose veins. Oleh karena itu, perlu menerapkan duduk dinamis, yaitu sesering mungkin mengubah posisi pada saat duduk.

Berikut ini hal-hal penting yang harus diperhatikan :

Posisi duduk
– Posisi paha horizontal, sejajar dengan lantai
– Posisi telapak kaki menapak ke tanah. Bila tidak, berarti posisi duduk Anda terlalu tinggi
– Bantalan kursi menopang punggung bagian bawah, sehingga punggung tetap tegak
– Rubah posisi duduk Anda secara berkala selama bekerja, karena duduk dalam posisi yang tetap dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan ketidaknyamanan
– Punggung santai tapi tidak membungkuk
– kepala tak membungkuk atau terlalu condong ke depan

Terdata hampir 60% seluruh keluarga di Amerika memakai komputer, dan lebih dari 80% pekerjaan diselesaikan dengan menggunakan komputer. Keadaan ini, tidak bisa dipungkiri bahwa berjuta-juta masyarakat Amerika dilanda dengan rasa sakit yang misterius, yang dihubung-hubungkan dengan pemakian komputer yang salah dan berlebihan. Masalah ini umumnya dikenal sebagai Repetitive Strain Injury atau RSI.
Jika anda memakai komputer secara teratur lebih dari dua jam per hari, jika anda seorang yang kelebihan berat badan, diabetes atau radang sendi, memiliki postur tulang belakang yang kurang baik, duduk untuk waktu yang lama, dan merokok, anda berisiko tinggi mengalami RSI. Gejala RSI sangat tidak kentara dimana 80% orang mengalaminya, bahkan mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan. Untuk mengetahui apakah anda memilikinya, ada gejala umum yang biasa menyertai seperti kelelahan, lemah, daya tahan yang menurun, kurang konsentrasi, tangan dingin, menghindari aktivitas dan olah raga dan lain-lain. Penempatan kursi, meja, mouse, keyboard dan layar komputer yang benar akan membantu membuat perubahan dalam mencegah RSI. Berikut beberapa tips yang dapat membebaskan anda dari RSI :

  1. Area Komputer
    Biarkan area komputer di kantor anda teratur. Alat-alat yang sering anda gunakan sebaiknya dekat dengan anda sehingga anda tidak perlu menjangkaunya. Hindari memasukan sesuatu di bawah meja yang akan menggangu anda saat merentangkan kaki.
  2. Duduk dengan posisi yang baik
    Ketika anda duduk, tempatkan pantat anda tepat di kursi. Duduk tegap dan cobalah untuk menjaga pinggul, bahu dan telinga dalam posisi lurus.
  3. Kaki sebaiknya menyetuh lantai
    Jika kaki tidak menyentuh lantai, rendahkan kursi anda. Jika kursi anda tidak bisa direndahkan atau jika anda berada pada posisi dimana anda menghadap monitor, pertimbangkan untuk memakai sandaran kaki.
  4. Posisi Monitor
    Monitor harus ditempatkan dimana bagian atas monitor berada tepat dimata dan langsung berhadapan dengan anda. Jarak antara anda dengan monitor kira-kira 15-30 inch. Gunakan panjang lengan anda sebagai petunjuk umum.
  5. Istirahat dan ganti posisi
    Jalan-jalan sebentar dapat mengurangi stress dan ketegangan pada otot dengan Melentangkan badan akan membuat perbedaan yang besar dalam bagaimana anda merasakan.

4. Jarak Monitor, Keyboard, dan Mouse Pada Penggunaan Komputer

      1. Monitor

Tampilan layar monitor yang terlalu terang dengan warna yang ”panas” seperti warna merah, kuning, ungu, oranye akan lebih mempercepat kelelahan pada mata, 77 % para pemakai layar monitor akan mengalami keluhan pada mata, mulai dari rasa pegal dan nyeri pada mata, mata merah, mata berair, sampai pada iritasi mata bahkan kemungkinan katarak mata.

Selain itu, tampilan di monitor juga menimbulkan radiasi, baik dari gambar maupun huruf, yang dikirim aliran elektron ke permukaan dalam dari monitor yang berlapis posfor. Berikut ini adalah saran-saran untuk mengurangi keluhan pada mata pada pemakaian komputer.

  1. Letakkan layar monitor sedemikian rupa sehingga tidak ada pantulan cahaya dari sumber cahaya lain seperti lampu ruang kerja dan jendela yang dapat menyebabkan kesilauan pada mata. Lihat gambar di bawah ini.

Gambar : 20 Letak layar monitor yang menyebabkan silau

  1. Agar mata dapat membaca dengan nyaman, letakkan layar komputer lebih rendah dari garis horizontal mata dengan sudut kurang lebih 30 derajat.

Gambar : 21 Letak pusat layar monitor yang ideal

  1. Buatlah cahaya latar layar komputer dengan warna yang dingin, misalnya putih keabu-abuan dengan warna huruf yang kontras. Hindari penggunaan font huruf yang terlalu kecil (kecuali terpaksa). Font huruf yang termasuk norrnal adalah font 12.

  2. Agar mata tidak kering, sering-seringlah berkedip dan sesekali pindahkan arah pandangan mata ke luar ruangan. Bila perlu usaplah kelopak mata secara lembut (memijit ringan bola mata). Kebanyakan orang berkedip 18 kali satu menit. Kebanyakan penguna komputer hanya melakukannya 2 kali.

  3. Periksa mata secara rutin. Paling tidak sekali dalam setahun. Perbanyak makanan yang mengandung vitamin A seperti wortel, pisang, dan sebagainya.

      1. Keyboard

Tidak ada hasil penelitian yang konsisten yang menyebutkan bahwa keyboard yang diberi label “ergonomis” benar-benar memberikan kelebihan yang substansial bagi kesehatan dan kenyamanan tubuh. Bagi kebanyakan orang, desain keyboard yang umum dianggap sudah cukup asalkan disimpan dalam posisi yang tepat seperti gambar berikut ini.

Gambar : 22 Posisi Mengetik yang Ideal

Gambar: 23 Posisi Mengetik yang Menimbulkan Cedera

Berikut ini saran dalam penggunaan keyboard.

  • Tekan tombol dengan ringan saat mengetik, tidak perlu menggunakan tenaga yang besar.

  • Pastikan pergelangan tangan dalam posisi lurus, jika terlalu sering dibengkokkan dapat menyebabkan cedera.
  • Pastikan siku membentuk sudut 90 0 atau lebih. Jika kurang dari itu, dapat menyebabkan tekanan pada syaraf atau kepegalan pada pergelangan/jari-jari tangan.
  • Usahakan bahu tetap rileks dan siku di samping.
  • Tetap berada dibagian tengah bagian huruf pada keyboard. Kadang kita cenderung menempatkan diri tidak di tengah-tengah keyboard. Hal ini menyebabkan saat tombol huruf yang letaknya jauh, jarak yang harus dijangkau akan lebih panjang.
      1. Mouse

Cara pemakaian mouse yang tidak tepat dan desain mouse yang tidak ergonomis dapat menyebabkan cedera otot. Sekarang ini banyak dijual mouse yang berlabel ergonomis. Banyak mouse jenis ini yang memang benar-benar berguna, namun penggunaannya yang kurang tepat (misal ditempatkan terlalu jauh) dapat menghilangkan kelebihan ergonomis yang dimilikinya.

Posisi mouse konvensional

Posisi mouse ergonomis

Gambar : 24 Letak Mouse yang Konvensional dan yang Ergonomis

Di bawah ini adalah beberapa contoh tips yang dapat membantu kamu dalam menghindari cedera otot yang berhubungan dengan penggunaan mouse.

  • Mouse Grip – Genggam dan gerakkan mouse dengan lembut dan santai, tidak perlu menggunakan energi yang berlebihan.

  • Mouse from the Elbow – Gunakan siku sebagai pivot point dalam menggunakan mouse, jangan menggunakan pergelangan tangan

  • Optimal Mouse position– Untuk setiap jenis mouse memiliki posisi optimal

  • Mouse shape – pilih desain mouse yang sesuai dengan tangan dan sedatar mungkin untuk mengurangi tekanan pada pergelangan tangan.

  • Load sharing – Jika desain mousenya memungkinkan, bagi beban penggunaan mouse antara tangan kiri dan tangan kanan

      1. Printer

Printer sebagai alat pencetak hasil kerja dengan komputer ternyata dapat pula menimbulkan kelelahan kerja. Operator komputer sering merasa terganggu karena kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin printer. Printer yang baik pada umumnya tidak menimbulkan kebisingan, sedangkan printer yang tidak baik memiliki kebisingan yang cukup tinggi.

Printer yang menggunakan sistim bubble jet memilikikebisingan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan printer sistim dot matrix. Saat ini printer yang paling rendah memiliki kebisingan adalah sistim laser printer. Kebisingan yang tinggi dapat mempengaruhi syaraf manusia dan hal ini dapat berakibat pada kelelahan maupun rasa nyeri.

  1. Daftar Pustaka

Buku Ajar SMP SBI

http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8957/title_kesehatan-dan-keselamatan-kerja-dalam-menggunakan/

http://staff.ui.ac.id/internal/132255817/publikasi/KeluhanKesehatanAkibatPenggunaanLaptoppadaMahasiswaFKM.pdf

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/damapak-dan-macam-macam-penyakit-akibat-penggunaan-komputer/

http://venitalavia.wordpress.com/2010/03/01/posisi-duduk-yang-baik/

Post ini tidak menyertakan gambar, jika anda ingin melihat postingan yang selengkapnya silahkan buka file ini KKG


Leave a comment

Categories